JAKARTA (KRjogja.com) - Perubahan Ujian Nasional (UN) tidak hanya mencakup tujuan dan jadwal pelaksanaannya. Lebih dari itu, pemerintah juga sudah menyiapkan berbagai rencana perbaikan UN.
Dari segi soal ujian, meski siswa peserta UN akan tetap mengerjakan soal-soal tes dalam bentuk pilihan ganda, akan ada perbaikan dalam kualitas. Pemerintah akan meningkatkan mutu soal dengan mendorong pembelajaran mendalam.
Soal UN sendiri mencakup faktor konten, kompetensi, kontekstual, kreatif dan menantang siswa. Kontekstual di sini dapat diartikan berkaitan dengan aspek budaya, sosio-antropologis dan lingkungan. Pembuatan soal UN juga memerhatikan validitas, reliabilitas dan nilai-nilai.
Pelaksanaan UN akan disertai dengan survei dan kuesioner. Kedua alat ini akan dipakai untuk mengidentifikasi faktor pengaruh terhadap capaian. Demikian ditulis di laman Kemendikbud, Senin (9/2/2015).
Kemudian, Surat Keterangan Hasil UN (SKHUN) akan memberikan informasi lebih lengkap. Hasil UN dijabarkan dengan levelling untuk menggambarkan capaian kompetensi siswa mulai dari "kurang" hingga "sangat baik". Nantinya, hasil UN akan dianfaatkan untuk peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan.
Mulai tahun ini, pemerintah juga mulai menginisiasi penggunaan computer-based test (CBT) pada UN. Pemerintah menunjuk sekolah-sekolah yang dirasa siap untuk menjalankan UN CBT tersebut. Diharapkan, sistem komputerisasi ini akan membuat pelaksanaan UN lebih fleksibel dan handal. (*)
Repro: krjogja.com