Salah satu kunci meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Indonesia ada terletak pada ekosistem pendidikan itu sendiri. Untuk membangun ekosistem pendidikan yang andal ada empat butir penting yang harus dilakukan oleh satuan pendidikan.

hal tersebut disampaikan langsung oleh Iwan Syahril, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD, Dikdas, dan Dikmen) pada pembukaan Bimbingan Teknis Penguatan Kapasitas Pendampingan Konsultatif Asimetris dengan Perspektif Berbagi Praktik Baik, yang digelar di Hotel Novotel Tangerang, Kamis malam (18/08/2022).

Dalam acara tersebut dihadiri juga oleh Sekretaris Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Direktur dan Kapokja Kemitraan Daerah dan Pemberdayaan Komunitas di lingkungan Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Tim Staf Khusus Menteri Totok Suprayitno, Analis Kebijakan Ahli Utama, dan para Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) seluruh Indonesia.

“Empat butir tersebut yang pertama adalah, filosofi satuan pendidikan berpihak kepada murid. Satuan pendidikan harus menomorsatukan murid dalam keputusan-keputusan besarnya. Apapun keputusan yang diambil harus berdampak baik pada murid,” kata Iwan Syahril.

Butur kedua, lanjut Iwan, yaitu satuan satuan pendidikan bagaimanapun kondisinya harus menciptakan lingkungan belajar yang baik dan aman, nyaman, menyenangkan, dna inklusif yaitu bebas dari perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi.

“Ketiga, adanya budaya satuan pendidikan yang reflektif, yaitu senang belajar, berbagi, dan berkolaborasi. Sementara yang keempat adalah, hasil belajar murid-muridnya harus semakin baik dari waktu ke waktu dan saya berharap setiap satuan pendidikan memiliki komunitas Belajar,” ujar Iwan.

Iwan juga menjelaskan apapun programnya baik implementasi Kurikulum Merdeka, Guru Penggerak, maupun Organisasi Penggerak, empat butir penting yang diucapkan di atas adalah yang hendak dicapai.

Unit Pelaksana Teknis Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen di daerah yaitu Balai Besar Peningkatan Mutu Pendidikan (BBPMP) dan Balai Besar Penjaminan Mutu (BPMP) ditugaskan untuk melakukan advokasi dan pembangunan kemitraan dengan Pemerintah Daerah.

“Kita sifatnya kemitraan dan pemberdayaan, bukan instruksi dan ujung-ujungnya menguatkan ekosistem di daerah,” ucap Iwan.

Dalam acara yang berlangsung selama tiga hari (18-20 Agustus 2022) ini juga turut menghadirkan Tim Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), sebuah lembaga kemitraan Australia-Indonesia.

Mark Heyward, Direktur Program INOVASI mengatakan, INOVASI merupakan lembaga di luar pemerintahan. Hal ini memungkinkan INOVASI mengambil peran dalam melakukan perbaikan di dunia pendidikan.

“Inovasi siap membantu Kemendikbudristek dalam memajukan pendidikan,” katanya saat menyampaikan sambutan.

Dalam kesempatan tersebut Joanne Dowling, Deputi Direktur untuk Sistem dan Kebijakan Pendidikan INOVASI menambahkan, lembaganya berperan sebagai fasilitator, penghubung, atau pendamping bagi Pemda dan UPT dalam menjalankan mandat masing-masing.

“Kami bergandeng tangan membantu organisasi menjalankan peran mereka masing-masing. Kami memposisikan diri di belakang Mitra,” ungkapnya.

Melalui Bimtek ini, katanya, INOVASI memodelkan langkah-langkah kemitraan yang pernah dilakukan di daerah.

“Inti peran INOVASI yaitu konsultatif, menjadi mitra daerah untuk menyelesaikan masalah. Kami berusaha membawa bukti pelaksanaan ke Pemerintah Pusat,” tegas Joanne.