Menyambut Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) bulan September-November 2021, Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi terus mematangkan persiapan ANBK bagi murid dan guru. Persiapannya digelar melalui simulasi di berbagai sekolah di Indonesia yang memiliki sarana komputer, internet dan kesiapan lainnya. Salah satu sekolah yang turut melaksanakan simulasi tersebut adalah Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Ummul Quro Bogor.
Koordinator Penjamin Mutu Pendidikan dan Kerja Sama Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud-Ristek Katman mengatakan, pelaksanaan asesmen nasional dilakukan secara online. Itu dilakukan untuk sekolah yang memiliki sarana TIK dan akses internet yang memadai. Sementara itu untuk sekolah yang berada di daerah-daerah dengan akses internet lemah, disediakan fasilitas semi-online.
“Simulasi ANBK ini sangat perlu dilakukan sebagai persiapan. Ini pertama kali dilaksanakan di tengah kondisi pandemi. Komunikasi dan sosialisasi harus dioptimalkan melalui simulasi ini,” jelas Katman, usai meninjau simulasi ANBK di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Ummul Quro Bogor, Selasa (31/8/2021).
Menurutnya, peserta perlu dikenalkan cara menggunakan aplikasi assessment. Peserta juga perlu dikenalkan tipe-tipe soalnya. Maksudnya, ketika dilakukan asesmen, peserta tidak merasa kebingungan. Bagi Katman, strategi itu penting dilakukan mengingat ini pertama kalinya dilaksanakan ANBK.
Dalam tahap simulasi ini, “Kesiapan peserta ANBK perlu dicek. Alatnya dites kompatibel atau tidak. Simulasinya seperti apa. Lihat juga sumber daya listrik serta kesiapan SDM-nya,” imbuh Katman.
Sementara itu, Mia Maryamah Handari, Kepala Sekolah SMP Ummul Quro Bogor mengatakan, sekolahnya sudah siap melaksanakan ANBK. Selain itu, persiapan simulasi sudah dilakukan sejak penetapan tanggal pelaksanaan ANBK. Langkah-langkah yang dilakukan, pertama, melakukan sosialisasi kepada guru. Utamanya guru kelas 8. Itu dilakukan karena anak-anak yang disertakan sebagai peserta ANBK adalah siswa kelas 8. Kemudian, SMP Ummul Quro Bogor juga melakukan sosialisasi kepada orang tua dan siswa. Sekolah juga memberikan pendampingan latihan soal ANBK serta menyiapkan sarana prasarana untuk simulasi ANBK.
“Proktor menyiapkan laptop, memastikan jaringan internet, ruangan dan sebagainya. Selama sebulan persiapan itu, kita juga terus mengecek persiapan tim IT untuk menginstal dan meng-upgrade perangkat yang dibutuhkan. Kita memastikan siswa harus tetap semangat karena mereka adalah Duta ANBK yang mewakili sekolah kami,” tutur Mia Maryamah.
Mia menjelaskan, ada sekitar 50 dari 170 siswa SMP yang terpilih mewakili Ummul Quro untuk ANBK mendatang. Ke-50 siswa duta terpilih hari ini ikut melakukan simulasi. Untuk menyesuaikan kondisi pandemi dan mematuhi prokes covid-19, simulasi dibagi menjadi tiga sesi, masing-masing sebanyak 15 orang, dan 20 orang.
Ia juga mengatakan, pihaknya sangat setuju dengan ANBK. ANBK dinilai bisa memberikan kesempatan kepada sekolah untuk menentukan mata pelajaran serta metode pembelajaran secara mandiri. Menurutnya, UNBK memberikan peluang bagi sekolah untuk meng-upgrade dan mengevaluasi diri.
“Kami diberikan keleluasaan untuk mendidik anak-anak kami sesuai visi misi sekolah. Selain itu ANBK menjadi peluang bagi kami untuk mengevaluasi diri,” ujarnya.
Ia berpendapat, UNBK selama ini hanya mengarah kepada kemampuan kognitif dan pengetahuan. Itu pun tidak bisa mewakil profil anak yang diharapkan. “Menurut prinsip kami, siswa tidak cukup hanya sekedar pintar, tapi juga harus memiliki karakter. Kami sepakat dan setuju dengan adanya ANBK,” imbuh Mia.
Pigri Rahmatullah, guru, proktor, dan anggota tim IT SMPIT Ummul Quro menyampaikan, semua kebutuhan untuk pelaksanaan ANBK secara keseluruhan sudah siap. Ada sedikit kendala pada jaringan saat simulasi. Tetapi semuanya dapat diselesaikan dengan cepat. Simulasi juga berjalan lancar.
“Ini masih simulasi. Nanti kita meninjau apa saja kekurangan yang harus disiapkan untuk pelaksanaan ANBK,” ujarnya.
Kesiapan untuk melaksanakan ANBK juga ikut di-sharing para duta terpilih ANBK Ummul Quro. Di antaranya Arby Ihsan Mualim, siswa kelas 8 C dan Aqila Putri Haerunisa siswi kelas 8 F. Selain siap, mereka mengaku senang dan bangga karena terpilih mewakili sekolahnya untuk mengikuti ANBK.
“Perasaan aku terpilih jadi Duta ANBK bangga. Nggak nyangka saja karena kan ini dipilihnya random. Tapi aku siap walau pun deg-degan,” kata Arbi.
Hal senada juga disampaikan Aqila. Meskipun ia merasa sedikit khawatir dan gugup menghadapi ANBK, tapi dia tetap harus semangat demi sekolahnya.
“Saya terus belajar dan didampingi orang tua. Selain itu, sekolah juga menyediakan bimbel untuk ANBK. Jadi ini sangat membantu siswa yang terpilih menjadi duta ANBK,” tutupnya. (*)