Generasi Z yang memasuki pendidikan tingkat SMA merupakan generasi yang sudah sangat familiar dengan perkembangan teknologi. Mereka sangat dekat dengan gadget dan berbagai macam media online dan media sosial.
Adanya berbagai macam perkembangan dari teknologi ini, tentu sangat memiliki peluang bagi peserta didik dalam mengembangkan kreativitasnya. Zaman sekarang siswa tidak hanya dapat berkreasi melalui sebuah produksi film, melainkan dapat membuat bermacam bentuk video kreatif yang dengan mudah dapat dibagikan di media sosial.
Akan tetapi terkadang kreativitas peserta didik terbentur dengan mindset para pendidiknya yang kurang memahami perkembangan generasi saat ini. Oleh karena itu, guru-guru di Indonesia harus uptodate dan mengikuti perkembangan zaman. Para guru juga harus terbuka dan melihat pola pikir millennial dan generasi Z.
“Guru itu jangan kaku tapi harus terbuka dan bisa memberikan inovasi-inovasi yang kreatif supaya anak-anak generasi saat ini bisa dikasih peluang dan kesempatan untuk berkarya,” tutur Rony Dozer, komedian yang juga aktor Indonesia.
Rony menambahkan, anak-anak era sekarang bisa membuat konten video di berbagai media, dan tidak mengharuskan untuk membuatnya dengan alat-alat produksi yang canggih. Membuat konten video YouTube, Instagram, tiktok dan media sosial lainnya, kata Rony, peserta didik tidak perlu membuat dengan kamera super mahal.
“Cukup menggunakan kamera smartphone kita bisa membuat sebuah karya audio visual seperti film pendek, video klip atau video-video yang lainnya. Tidak harus pakai kamera mahal, karena berkarya itu tidak harus terpaku dengan alat yang canggih,” imbuhnya.
Anak-anak generasi millenial dan Z, lanjut Rony, harusnya memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk berkarya. Karena mereka memiliki banyak kemudahan untuk membuat karya. Saat ini smartphone dengan kualitas kamera bagus dengan harga terjangkau sudah banyak dihadirkan. Selain itu mereka pun memiliki ruang terbuka untuk mengeksplorasi ilmu maupun membagikan karyanya melalui berbagai macam media platform.
“Jadi anak-anak saat ini tidak hanya mengikuti festival-festival yang diadakan tapi juga mereka bisa memanfaatkan media platform untuk mengupload video mereka. Apalagi sekarang ini sedang marak TV streaming. Anak banyak membutuhkan konten-konten tanpa harus dari production house. Jadi ini peluang besar dan tidak menutup kemungkinan karya dari anak-anak muda di SMA ini dapat berlayar di sana,” imbuhnya.
Selanjutnya, Rony berpesan kepada anak-anak muda Indonesia di manapun untuk terus menggali potensi dan terus mengeksplorasi diri serta berani keluar dari zona nyaman.
“Kalian juga jangan hanya di zona nyaman. Keluarlah dari zona nyaman buatlah bangga orang tua dengan kreativitas yang kalian bisa dan tentunya yang menghasilkan uang,” tutupnya. (*)